17 December 2023

Curhat Bareng Dwitasari #5 (BOLEH GAK SAYANG SAMA SUAMI ORANG LAIN?)

Dari perempuan inisial M, umur 28, Jakarta:

Aku sayang sama suami orang, kita udah effort tapi sayangnya dia balik ke istrinya kak. Aku harus gimana?

Jawaban dari Kak Dwitasari:
Menghindar dari suami orang yang kita cintai sepenuh hati pastinya nggak mudah. Apalagi saat kita juga udah effort habis-habisan buat dia. Apalagi saat janji palsunya semakin membuat kamu semakin nyaman. Karena bagi perempuan, rasa nyaman itu bikin kita nggak mau lepas dari dia. Apalagi saat kita diyakini bahwa kelak dia akan meninggalkan istrinya dia.

Tapi inget, Dek. Soal pertanyaanku sebelumnya, jika tanpa pria ini, apakah kamu tidak bisa melanjutkan hidup? Ingat, semua pilihanmu pasti ada risikonya, kamu mundur ada risikonya, kamu maju ada risikonya. Tapi, sebaiknya memilih yang risikonya tidak terlalu menyakiti kamu dan dia. Sebaiknya pilihan risiko yang tidak terlalu besar, sehingga kamu bisa menyelesaikan masalah ini dengan lebih cepat.

Pertama, berhubungan dengan suami orang adalah tindakan yang tak wajar, dari hati kecilmu juga bilang begitu. Kamu tidak perlu malu mengakui itu, semua sudah terjadi, dan apa yang harus kamu lakukan?

Sebagai perempuan, kita gak punya kekuatan untuk mengubah masa lalu, maka yang bisa kita lakukan adalah fokus ke masa kini dan masa depan kita, Dek. Oke, gue pernah bikin kesalahan di masa lalu, maka jangan sampe masa kini dan masa depan gue juga berantakan.

Aku tahu, tidak mudah untuk mundur teratur, apalagi saat kita sudah memberi sepenuhnya sama dia. Tapi ingatlah, perempuan harus menggunakan akal sehat saat jatuh cinta. Kebayang kan gimana perasaan istrinya? Jika itu berbalik ke kamu, apakah kamu sanggup menerima kenyataan suamimu jalan dengan perempuan lain? Kita pun sebagai perempuan tak ingin disakiti.

Walau kelak kita bersatu sama dia, tapi apa menjamin dia akan setia seumur hidup? Kalo siklusnya terulang bagaimana? Dia selingkuh dan kita kena karma?

Gapapa, dek. Aku bersyukur kamu sudah mundur teratur, ini saatnya kita fokus sama diri sendiri dan berubah jadi sosok yang lebih baik lagi. Mulai dari Langkah kecil dulu, jangan mau kalo diajakin balikan atau diajak ketemuan.

Kamu berhak mendapatkan sosok single yang jauh lebih mapan dan jauh lebih berpikiran dewasa. Kamu layak mendapatkan laki laki yang akan menghargai kamu sepenuhnya tanpa ada tensi menyakiti hati seseorang yang sudah jadi istri.

Ingat, siklus selingkuh itu penyakit, sekalinya kita berkubang di situ, dia pun akan berulang berselingkuh juga. Kalo kamu siap jadi yang nomor dua hingga pada akhirnya dia meninggalkan istrinya demi kamu, monggo aja. Tapi ingat, “bayar harga” dari merebut suami orang mungkin jauh lebih besar daripada kita mengalah sekarang. Mengalah bukan berarti kalah tapi kamu menunjukan bahwa kamu adalah sosok perempuan dewasa yang tahu caranya bersikap.

***

Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Dan sudah mendapatkan izin dari yang curhat. Yuk, kita saling menguatkan!

Baca curhatan lainnya DI SINI, Mungkin kamu juga pernah alami masalah kayak gini

14 December 2023

Cobaan menjelang pernikahan.

Ujian besar menjelang pernikahan emang luar biasa dan kadang nggak masuk akal. Tapi kalo kalian berdua bisa lewatin ini semua, ini udah jadi cerminan dari rumah tangga kalian kelak. Karena menjelang pernikahan, sifat asli pasangan kita makin keliatan.

Kalo dari sini udah keliatan toxic-nya, itulah gambaran kelak nanti di pernikahan. Kalo lo masih mau lanjut, silakan, tapi inget semua pilihan ada risikonya. Menikah itu memang seperti gambling. Tapi pasti, dari awal udah ke spill seperti apa sifatnya dia. Tinggal lo gambling pengen lanjutin nikah sama dia atau gak. Tapi saran dari gue, kalo sifat buruknya dan tabiat aslinya sudah terlihat, mendingan gausah denial dengan bilang “GUE BISA MENGUBAH DIA. DIA PASTI BERUBAH KETIKA NIKAH SAMA GUE.”

Gak, Sayangku. Lo nggak punya kewajiban buat mengubah dia, kewajiban lo justru lari jauh jauh kalo pasangan lo udah keliatan toxic-nya kayak gimana. Karena siapa lagi yang bisa menyelamatkan diri lo sendiri kalo bukan lo sendiri yang gerak. Inget, karakter orang itu baru bisa berubah cuma karena keinginan dia. Bukan karena dia nikah sama lo atau karena lo bisa mengubah dia. Kemampuan kita mengubah dia itu bisa jadi cuma 1 persennya, 99 persennya ya dari dorongan diri dia sendiri. 

Orang selingkuh bisa berubah karena keinginan dia, lo mau jungkir balik sampe gimanapun, kalo dia doyan selingkuh yaudah. Ga bakalan berubah. Liat, tuh, artis yang lagi heboh. Narkoba sampe tiga kali, anak istri semua cakep cakep cantik cantik, istri pinter nyari duit. KURANG APA HIDUPNYA TAPI MASIH NARKOBA? Ya, berarti pasangan bisa berubah kalo dia mau, gausah sok jadi pahlawan kesiangan yang berharap lo bisa mengubah dia. Lima tahun pertama itu pernikahan bak roller coaster, karena semua sifat asli pasangan kita keliatan, kembali ini semua udah ke spill dari masa-masa pacaran. 

Kalo lo siap jalan terus, ya, lo harus terima kalo nanti di pernikahan sifatnya makin buruk. Jangan takut menikah, takutlah kalo lo selalu memperjuangkan orang yang salah, takutlah kalo lo gamau lepasin dia karena merasa udah lama jalan bareng sama dia. Inget, Tuhan itu selalu ngasih pertanda, cuma kadang kita sebagai manusia terlalu denial. Gak ada kata terlambat untuk menemukan sosok yang tepat. 

11 December 2023

Curhat Bareng Dwitasari #4 (LAGI LAGI MERTUA!)

Curhatan Dari Perempuan Initial C, Usia 27 tahun:

Kak Dwita. Aku merasa mertua aku terlalu drama dan suka menghasut suami. Aku dan suami beda kota dengan mertua tapi dramanya terbawa sampe sekarang. Apa yang harus aku lakuin, Kak?

Jawaban dari Kak Dwitasari:  

Lagi-lagi soal mertua. Kalo nggak diselesaikan dengan baik mertua bisa jadi maut, sama halnya dengan ipar itu maut! Karena kadang lidah mertua sungguh menyakitkan!

Alhamdulillah beb kalo sudah pisah rumah dengan mertua dan dengan adik adiknya. Justru itu menambah nilai plus rumah tangga kalian, supaya kalian bisa berjuang mati matian berdua, daripada nempel mulu sama mertua dan keluarnya suami, karena pasti dramanya lebih parah dan lebih heboh lagi.

Saran dari aku, kamu sudah benar membatasi diri dengan mertua, apalagi sudah tidak tinggal bareng mertua. Ini mengurangi drama, karena kita ngurusin anak udah capeknya bukan main. Lelahnya luar biasa, ditambah drama kayak gini kayaknya menguras energi banget.

Pertama, kita nggak bisa memaksakan kehendak mertua, karena semalaikat apapun kita, kalo di matanya kita terlihat kayak setan, ya, tetap aja dia menganggap kita orang baru yang tidak pantas mendapatkan suami kita, sehingga apapun yang kita lakukan seakan buruk terus di mata sang mertua. Padahal, yang tau baik buruk suami kita, ya kita sebagai istrinya. Karena sifat asli suami belum tentu terlihat di depan orangtuanya, justru lebih terlihat ketika bersama istrinya.

Tapi, memang sudah kodratnya mertua dan anak mantu perempuan pasti tidak akur. Entah mengapa laki laki begiut mudah diterima keluarga perempuan tapi perempuan begitu sulit diterima oleh keluarga laki-laki. Bisakah kita mengubah pola pikir mertua kita? Bisa banget, tapi kalo endingnya mertuamu tetap gak ada perubahan sama sekali, apa yang harus kamu lakukan? Mengalah dan cukup melakukan bagianmu aja.

Bagianmu sebagai istri adalah mengurus suami dan anak sebaik mungkin supaya rumah tangga less drama dan bisa berjalan dengan bahagia. Gangguan dari mertua cukup diantepin dan dianggap angin lalu aja. Cukup sekadarnya memperlakukan mertua karena mau sebaik apapun, kayaknya emang selalu sakah terus.

Kalo kamu tak pernah bisa mengubah sikap mertuamu, maka cukup ubah pola pikirmu aja dek. Oke gue gabisa mengubah mertua gue, yaudah yang harus gue ubah adalah pola pikir dan pandangan gue soal hidup. Daripada ribet ngurusin drama dengan mertua, mending gue fokus sama hidup gue aja, menaikan value gue sebagai istri, dan melakukan tugas istri dengan sebaik mungkin.

Kedua, kalo merasa hubungan kamu dan suami merenggang sama mertua, siapa tau ini sinyal untuk banyak quality time sama suami. Jangan buru buru menyalahkan mertua, mungkin ini peringatan buat kita agar sama sama harus luangkan waktu untuk menyegarkan kembali rasa cinta. Karena cinta butuh dipupuk dan dibina, suamimu juga sama lelahnya, kamu juga lelah mengurus keluarga, tapi jangan lupa untuk menyegarkan kembali hubungan suami istri agar rumah tangga bisa berjalan dengan bahagia.

Ketiga, semua pernikahan di lima tahun pertama memang dramanya luar biasa. Tapi yang harus kamu ingat, sabarlah menghadapi semua drama itu. Setelah lewat 5 tahun, kamu pasti makin mengenal suamimu, kamu makin mengenal bagaimana karakter dia, dan main memahami bagaimana cara menghadapi dia. Semoga kamu diberi kekuatan untuk menjalani rumah tangga yang sehat ya, Dek.

Ingat, kamu beruntung sekali bisa tinggal jauh dari mertua, karena ada banyak istri yang makan hati dan terpaksa harus bersabar tinggal di rumah mertua. Tetap semangat ya sayangku. 

***

Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Dan sudah mendapatkan izin dari yang curhat. Yuk, kita saling menguatkan!

Baca curhatan lainnya DI SINI, Mungkin kamu juga pernah alami masalah kayak gini

17 October 2023

Buat Para Istri, Jangan Nangis Dulu yah! MASIH KUAT KAN?

Mamah aku selalu bilang, gelagat laki-laki itu sudah terlihat sejak masa pacaran, kalo kamu rasa ada yang nggak bisa kamu toleransi dari sikapnya dia, sebaiknya nggak usah dilanjutin. 

Nggak usah berharap dan terlalu percaya diri kamu bakalan mengubah dia setelah menikah. Kamu nggak bisa membayar masa-masa ketika dia kecil hingga orangtuanya membesarkan dia. Karena kalo dia buruk, itu udah jadi kepribadian dan karakternya dia, dan dia sudah memelihara karakter itu sejak lama. Kamu yang baru dia kenali beberapa tahun belum tentu bisa mengubah dia sepenuhnya. 

Kalopun dia mau berubah prosesnya panjang banget dan kamu harus sabar melewati proses itu. Kalo kamunya nggak sabaran, sebaiknya gak usah berharap lebih. 

Makanya, perempuan itu selalu diwanti-wanti, anak kita gabisa memilih ayah terbaik tapi kita sebagai calon ibu bisa memilih ayah yang baik untuk anak kita kelak. 

Buat Mbaknya, izin komunikasi sama suami dengan tetap menaruh rasa hormat. Karena kadang sebagai perempuan, kita tidak menyadari mungkin kita mulutnya terlalu kasar hingga membuat suami lebih nyaman sama HP-nya. Kalo Mbaknya merasa tak ada yang salah dengan diri Mbaknya berarti memang masnya yang harus diperingati berkali kali. 

Percaya, deh, kalo dia mau berubah, ya, dia bakalan berubah. Tapi harus sabar. Karena laki laki itu baru dibilangin sekali kadang cuma masuk telinga tapi gak dilakuin. Berapa kali kita nyuruh dia buang sampah dari saban hari baru dibuang malem harinya, itu juga karena diingetin wkwk. Berapa kali kita gusar ingetin dia taro handuk di tempatnya bukan di atas tempat tidur. BERAPA KALI? Berapa kali kita ingetin dia ambil pakaian kalo di bawah harus rapi tapi tetap aja dia ambil pakaian berantakan di lemari. COBA BERAPA KALI? WKWK. 

Jadi ingetin dan kasih tau laki laki berkali kali, sampe dia ngerti, sampe dia paham, sampai dia sadar. Kalo nggak sadar juga, ambil langkah tegas supaya harga diri mbaknya tak diinjak terus terusan. Yang semangat dan kuat ya, Mbak.

13 September 2023

Nikmati Proses, ya, Bunda

Rasanya kadang masih aneh. Kok bisa kayak gini, ya? Setelah ada anak kecil yang dikit-dikit nempel, rasanya semua berubah.

Bisa mandi aja syukur banget. Bisa skincare-an pagi dan malam itu kalo inget, karena pasti paginya udah riweuh, ada yang nggak dikasih makan dikit auto tantrum.

Kadang lupa ngasih makan diri sendiri, saking mikirin yang kecil udah makan atau belum. Udah makan tiga kali sehari belum, snack BB booster-nya udah dimakan semua belum?

Kadang lupa ngerawat diri sendiri, karena sedetail itu ngerawat seseorang yang kini meminta perhatian lebih darimu.

Kadang jadi kangen pengen kerja lagi, pengen balik ke masa-masa gadis, saat bisa Zumba dan nge-gym tanpa kenal waktu. Sekarang, Zumba dan workout-nya di rumah aja, selain lebih hemat, karena ada yang nggak bisa ditinggal. Itu pun workout-nya pake direcokin dan ada yang nge-reog juga.

Kadang bahagia, nangis, bete, kecewa, mau ngamuk, tapi selalu berusaha bersyukur. Karena ada anugerah dari Tuhan yang kehadirannya tak akan bisa tergantingan. Karena ada anak kecil titipan Yang Maha Kuasa, untuk kamu jaga dan kamu rawat sebaik-baiknya.

Melihat berat badannya naik, melihat dia tumbuh dengan baik. Percayalah, Bunda, tak ada yang harus Bunda sesali. Tetap kuat melewati semua prosesnya, ya.

05 August 2023

Curhat Bareng Dwitasari #3

Curhatan Dari Perempuan Initial B, Usia 27 tahun:

Kak Dwita. Aku merasa pernikahan aku hambar. Aku nggak sayang lagi sama suamiku, sementara ada orang lain yang bikin aku nyaman, Aku sekarang nyesel nikah sama suamiku. Aku harus gimana, Kak?



Jawaban Kak Dwita:
Dear, Sayangku. Aku turut prihatin dengan apa yang kamu alami ya dear. Aku paham banget. Nggak mudah berada dalam hubungan yang tidak baik dan tidak menyenangkan. Ketika kamu sedang galau-galaunya tiba-tiba ada orang lain yang lebih memahami kamu. Jadi bikin kita makin nyesel, kenapa, sih, gue nikah sama dia?
 
Tapi, menurutku, kesal sama suami. Nggak nyaman sama ulah suami. Nggak suka dengan tingkah laku suami, pasti semua istri pernah ngerasain ini. Dongkol sejadi-jadinya karena ulah suami ke kita. Lantas, apa sih arti pernikahan? Selain pemakluman dan banyak-banyak kompromi.
 
Namanya pernikahan, pasti ada aja ujiannya. Terutama di tahun-tahun awal pernikahan satu sampai lima tahun pernikahan adalah masa paling berat. Karena dua kepala ditemukan dalam satu rumah. Pastinya nggak mudah menyatukan karakter dua orang yang berbeda. Kadang bikin kita pengen nyerah aja. Kadang bikin kita menyesali keadaan. Kadang bikin kita lelah banget menghadapi tingkah suami.
 
Tapi, bukankah ujian pernikahan itu macam-macam bentuknya, Dek? Dan, tugas kita sebagai istri adalah menemani suami melewati ujian itu. Karena pernikahan bukan kayak pacaran, kita nggak sreg sama sikap dia, terus kita memilih untuk mundur teratur. Nggak bisa gitu, Dek.
 
Janji kalian sama Tuhan adalah menjalani pernikahan yang penuh dengan sikap amanah. Tuhan udah mengizinkan kalian bersatu, nih, masa nyerah gitu aja karena kehadiran orang lain yang lebih memberi kamu kenyamanan? Ingat, orang lain, yang bukan pasangan halal kita pasti selalu terlihat lebih baik, pasti terlihat lebih indah, karena apa? Karena kita penasaran pengen memiliki dia. Dan, dalam hati kita mulai membandingkan pastinya dia lebih baik dari suami kita. Nah, di sinilah awal kita mulai sering membanding-bandingkan pasangan kita dengan orang lain.
 
Padahal, suami kita adalah pilihan kita, yang pertaliannya sudah diikat secara halal juga. Dialah yang harusnya kita bahagiakan dan kita banggakan. Pasti godaan dari luar banyak, Dek, tinggal kamu memilih setia atau nggak.
 
Kalau kamu merasa ada yang kurang dari suamimu, jangan malah curhat dengan orang lain. Pastikan ngobrolnya langsung sama suami. Obrolin baik-baik sama suami. Komunikasikan baik-baik, cari solusinya. 

Coba terus. Kalau bener-bener nggak ada solusinya, cari penengah yang memang bijak dan arif melihat masalah kamu, boleh mertua atau orangtua. Kalau nggak ada jalan tengahnya, baru keputusan ada di tangan kalian berdua. Menurutku, selama dia tidak KDRT, tidak selingkuh, dan tidak lupa menafkahi keluarga, sebaiknya jangan dilepas. Cari solusi baik-baik sampai kamu dan dia menemukan win-win solution-nya.
 
Sejatinya, kalau kita bercerai, semua belum tentu lebih baik juga. Mungkin kita mikirnya, ah sama orang lain pasti lebih baik. Ya, kalau kita masih menggunakan karakter tidak dewasa kita di pernikahan berikutnya, yang ada malah pernikahan berikutnya juga sama berantakannya.
 
Yuk, jalin komunikasi, belajar jaga quality time sama pasangan. Nggak ada yang harus kamu sesali dari pilihan kamu selama ini. Mungkin kurang komunikasi, mungkin kurang ngobrol, mungkin kurang quality time bareng.
 
Inget, pernikahan itu juga harus dijaga dan dipupuk. Rasa penasaran dan rasa deg-degan itu harus tetap ada. Itulah mengapa suami-istri tetap harus tetap kencan meskipun sudah punya anak. Ya, karena kita butuh menyegarkan rasa cinta kita, butuh menyegarkan kembali komitmen kita, butuh mengulang kembali momen-momen pacaran itu.
 
Selama masih bisa diselamatkan, selama masih bisa diperbaiki, perbaikilah selagi bisa, Dek. Itulah seninya menikmati ujian pernikahan. Aku yakin, setelah ujian ini, hubungan kamu dan suami bisa naik level. Tetap semangat, ya, Sayangku.

***
Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Sengaja aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Yuk, kita saling menguatkan!

 Baca curhatan lainnya DI SINI, Mungkin kamu juga pernah alami masalah kayak gini

03 August 2023

Curhat Bareng Dwitasari #2

Curhatan Dari Cewek A, usia 25 tahun. 


Kak Dwita. Ada cowok yang deket sama aku, tapi hubungan kita on-off padahal kita satu daerah. Diajakin ketemu kadang ribet banyak alasan ngakunya sibuk. Aku harus gimana?
 
Jawaban Kak Dwita:
Halo, Dek. Maaf banget baru bales karena kemarin antrean curhatnya cukup mengular. Sekarang, kita kupas tuntas masalah kamu yah.
 
Sebelumnya, aku mau nanya dulu nih sama kamu. Jika tanpa pria ini, apakah kamu tidak bisa melanjutkan hidup? Kalau jauh dalam lubuk hati kecil kamu, kamu pengen perjuangin dia. Monggo. Silakan. Tapi, kita kupas pelan-pelan yah.
 
Cowok itu kalau sayang beneran sama cewek pasti bakalan effort. Minimal cari tahu kabar kamu duluan atau meluangkan waktu buat kamu. Nah, apakah cowok ini melakukan salah satunya yang aku bilang ke kamu? Kalau dia melakukan salah satunya, baru kita bisa maju ke step selanjutnya.
 
Dia nyariin kamu, ngabarin kamu, tapi keadaannya suka on off. Oke. Sepertinya, kita sebagai cewek harus maju duluan, nih. Nggak ada salahnya loh ngabarin dia duluan, ngajak dia ketemu duluan, atau menunjukkan ketertarikan kamu sama dia.
 
Ini nggak bakalan bikin kamu terlihat murahan di depan cowok. Justru cowok ini menyadari bahwa kamu juga tertarik sama dia. Jadi stop kode-kode nggak jelas, karena ngerinya dia nggak paham kan sama kodenya kita wkwkwk.
 
Nah, kalau kamu udah nunjukin ketertarikan tapi dia masih on-off, wah udah red flag nih. On Off nya sudah berapa kali? Apakah jarang-jarang karena dia sibuk? Atau dia sering nyuekin kamu? Nah kalau tahapannya udah sering nyuekin kamu, ini yang harus kamu waspadai ya, Dek.
 
Bisa aja, dia nggak setertarik itu sama kamu. Dan, kita sebagai cewek harus paham tanda-tanda ini. Menurutku, kasih tenggang waktu, sih. Misalnya, kalau dia udah makin sulit diajakin ketemu, udah nggak ngabarin lagi, udah nggak menunjukkan ketertarikan apapun, ya, nggak usah maksain.
 
Daripada kita sakit hati berkepanjangan karena berharap terlalu tinggi. Kalau sikap dia udah beda, ini saatnya buat kamu puter balik, daripada memaksakan keadaan.
 
Inget kata-kata aku di awal COWOK YANG BENERAN SAYANG BAKALAN BERJUANG MATI MATIAN. Kalau dia nggak ada perjuangan apapun, plis, ini saatnya untuk ambil Langkah tegas.
 
Terakhir, aku punya quotes buat kamu, Dek. Semoga quotes ini menguatkan kamu yah.
 
“Aku perempuan baik. Aku perempuan hebat. Aku berhak dicintai laki-laki yang ingin berjuang buat aku. Aku tidak akan berjuang untuk laki-laki yang salah. Aku tidak akan mempertahankan laki-laki yang tidak ingin mempertahankan aku.”
 
Intinya, jangan pernah takut untuk mengambil langkah ke depan ya dek. Sebagai perempuan, jangan mau nungguin aja, kita berhak mencari tahu, kita berhak tahu.

***
Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Sengaja aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Yuk, kita saling menguatkan!

Baca curhatan lainnya DI SINI, Mungkin kamu juga pernah alami masalah kayak gini

Curhat Bareng Dwitasari #1

Curhatan Dari Cewek N, usia 23 tahun.
Kak Dwita. Jujur aku udah lelah banget sama cowok kareba aku berkali kali disakitin. Aku harus gimana supaya bisa move on? Ditambah lagi, orangtua nyuruh aku cepet nikah.

 
Jawaban Kak Dwita:
Halo, Dear. Aku bersyukur dan seneng banget bisa ngobrol dan sharing bareng sama kamu. Sebelumnya, aku minta maaf, yah, kalau aku terlalu tegas dalam memberikan solusi buat kamu nanti. Well, yuk kita kupas dulu satu-satu masalah kamu.
 
Emang berat banget ya dek ngejalanin hubungan kayak gini. Saat kita udah sama-sama berjuang mati-matian tapi dari dianya nggak ada effort apa-apa. Terutama Ketika ada tuntutan dari orangtua yang pengen cepet kita nikah.
 
Tapi, semua udah terjadi, mau diputer ulang gabisa. Mau balik ke masa lalu juga nggak bisa. Depresi, capek, sakit hati, galau, semua jadi satu.
 
Sekarang apa yang harus kamu lakuin? Pertama, aku saranin banget maafin diri kamu sendiri dulu. Sebelum memutuskan untuk memaafkan orang lain, plis maafkan diri kamu dulu. Baru setelah itu, kita move on untuk memaafkan orang lain.
 
Yang kedua, aku minta tolong banget nggak usah mengulang memori tentang semua orang di masa lalu kamu. Even dia sudah bahagia dengan yang lain pun, plis, sekarang fokus aja sama hidup kamu yang sekarang. Kamu berhak bahagia. Kamu berhak melupakan orang yang nyakitin kamu. Kamu berhak lepas dari orang yang toxic dan menyakiti kamu berkali-kali.
 
Aku tau ini nggak mudah, tapi yuk kita mulai dari hal yang simple-simple dulu. Dimulai dari jangan nge-save nomor hp-nya lagi. Jangan cari tau kabarnya lagi. Jangan ngulang-ngulang memori yang lalu lagi. Emang, Dek. Melupakan itu nggak mudah, tapi bukan berarti nggak bisa loh. Kita mulai dari step kecil dulu yah. Mulai dari Langkah yang kecil.
 
Jangan mikir gue harus lupain dia sekarang. Jangn mikir gini. Pikirin dulu, gue harus menang, untuk hari ini aja. Untung hari ini aja, gue nggak mau mikirin dia. Untung hari ini aja, gue nggak mau nangis karena dia. Step by step, lama-lama bakalan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Waktu akan menyembuhkan luka hati kamu.
 
Mungkin nggak sekarang, tapi lama-lama pasti luka itu sembuh, karena obat luka hati kamu bukan dari orang lain. Tapi dari diri kita sendiri dek.
 
Aku juga mau nyaranin kamu supaya lebih kuat dan hebat lagi jadi perempuan. Karena ternyata, untuk jadi perempuan hebat itu cukup simple, Dek. Cari kesibukan yang membangun, cari hobi yang bikin kamu happy, lakuin segalanya yang bikin kamu bisa bernafas lega.
 
Jangan bikin diri kamu mengingat kembali luka hati itu. Inget, kamu berhak bahagia. Kamu berhak bersama seseorang yang mencintai kamu.
 
Terakhir dari aku, aku punya quotes yang semoga bisa membangun jati diri kamu ke depannya. 

Orang lain boleh menjatuhkan kamu, orang lain boleh menyakiti kamu, tapi buktikan pada mereka bahwa kamu akan jauh lebih bahagia walau tanpa mereka!
 

Terakhir, aku pengen bilang. Selalu kuat dalam pengharapan yah. Jangan pernah takut untuk jalan ke depan. Karena hidup kamu harus terus berjalan. Semangat, ya, Dear. 

***

Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Sengaja aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Yuk, kita saling menguatkan!

Baca curhatan lainnya DI SINI